Monday, December 23, 2019

Jenderal Sudirman

Jenderal Sudirman

Jenderal Besar Raden Soedirman adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia yang lahir pada tanggal 24 Januari 1916 dan meninggal pada 29 Januari 1950. Panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama ini merupakan Pahlawan Nasional Indonesia.

Selama masih menjadi sisws Sudirman sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk mengikuti program kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam Muhammadiyah. Ketika di sekolah menengah, Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi.

Setelah berhenti kuliah keguruan, Sudirman yang juga sangat dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam mulai bekerja sebagai seorang guru pada tahun 1936 dan kemudian menjadi kepala sekolah di sekolah dasar Muhammadiyah.

Sebelum bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang disponsori oleh Jepang dan menjabat sebagai komandan batalion di Banyumas, Sudirman aktif dalam kegiatan Muhammadiyah lainnya dan menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada tahun 1937. Selama menjabat sebagai komandan batalion, bersama rekan prajuritnya Sudirman melakukan pemberontakan, yang membuatnya kemudian diasingkan ke Bogor.

Pasca Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan dan menemui Presiden Soekarno di Jakarta. Dan kemudian Ia ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas yang dilakukannya setelah mendirikan divisi lokal Badan Keamanan Rakyat.

Soedirman terpilih menjadi panglima besar pada tanggal 12 November 1945 melalui sebuah pemilihan yang digelar di Yogyakarta. Sembari menunggu pengangkatannya, Soedirman memerintahkan serangan terhadap pasukan Inggris dan Belanda di Ambarawa.

Disqus Comments